BILANGAN
BULAT
A.
Pengertian Bilangan Bulat
Coba kalian ingat kembali
materi di tingkat sekolah dasar mengenai bilangan cacah. Bilangan cacah yaitu
0, 1, 2, 3, .... Jika bilangan cacah tersebut digambarkan pada suatu garis
bilangan,
apa yang kalian peroleh?
Seseorang berdiri di atas
lantai berpetak. Ia memilih satu garis lurus yang menghubungkan petak-petak
lantai tersebut. Ia berdiri di satu titik dan ia namakan titik 0.
Perhatikan bahwa posisi 4
langkah ke depan dari titik nol (0) dinyatakan dengan +4. Demikian pula posisi
2 langkah ke depan dinyatakan dengan +2. Oleh karena itu, posisi 4 langkah ke
belakang dari titik nol (0) dinyatakan dengan –4. Adapun posisi 2 langkah ke belakang
dari titik nol (0) dinyatakan dengan –2. Pasangan-pasangan bilangan seperti di
atas jika dikumpulkan akan membentuk bilangan bulat. Tanda + pada
bilangan bulat biasanya tidak ditulis. Kumpulan semua bilangan bulat disebut himpunan
bilangan bulat dan dinotasikan dengan
B = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2,
3, ...}.
Bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan bulat
negatif
{..., –3, –2, –1}, nol {0}, dan himpunan bilangan bulat
positif
{1, 2, 3, ...}.
C. Letak Bilangan Bulat pada Garis
Bilangan
Pada garis bilangan, letak bilangan bulat dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Pada garis bilangan di atas,
bilangan 1, 2, 3, 4, 5, ... disebut bilangan bulat positif, sedangkan bilangan
–1, –2, –3, –4, –5, ... disebut bilangan bulat negatif. Bilangan bulat positif
terletak di sebelah kanan nol, sedangkan bilangan bulat negatif terletak di
sebelah kiri nol.
D.
Menyatakan Hubungan antara Dua Bilangan Bulat
Pada garis bilangan tersebut,
makin ke kanan letak bilangan, makin besar nilainya. Sebaliknya, makin ke kiri
letak bilangan, makin kecil nilainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk
setiap p, q bilangan bulat berlaku:
a. jika p terletak
di sebelah kanan q maka p > q;
b. jika p terletak
di sebelah kiri q maka p < q.
Contoh:
Pada suatu garis bilangan,
bilangan –3 terletak di sebelah kiri bilangan 2 sehingga ditulis –3 < 2 atau 2 > –3. Adapun
bilangan –3 terletak di sebelah kanan –5 sehingga ditulis –3 > –5 atau –5 < –3. Jika kedua
kalimat di atas digabungkan maka diperoleh –5 < –3 < 2 atau 2 > –3 > –5.
Lihat Juga:
MATERI SMP KELAS VII - BILANGAN BULAT (PENGERTIAN BILANGAN BULAT)
MATERI SMP KELAS VII - BILANGAN BULAT (OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT)
DAFTAR PUSTAKA
Nuharini,
Dewi. 2008. Matematika
1: Konsep dan Aplikasinya: untuk Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN TANGGAPAN ATAU PERTANYAAN UNTUK TULISAN INI.