.SEL.
Sel adalah
unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Dari kupu-kupu
hingga kanguru, dari pohon kelapa hingga cemara semua tersusun atas sel.
Makhluk hidup ada yang tersusun dari satu sel saja, disebut organisme
uniseluler, dan ada makhluk hidup yang tersusun lebih dari satu sel, disebut
organisme multiseluler.
Sel
meskipun memiliki ukuran sangat kecil, sel tergolong luar biasa. Kenapa? Sel
bagai sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar kehidupan terus berlangsung. Ada bagian sel yang
berfungsi menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab terhadap perbanyakan
sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel.
Dengan mempelajari komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi
kehidupan.
Sel
pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703). Hooke
(pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana.
Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka,
dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar
kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu.
Pada tahun 1674, Antony van
Leeuwenhoek (1632-1723) menemukan sel
bakteri, sel protozoa, sel darah merah , dan sel spermatozoa dair jaringan
hewan.
Sebenarnya sejarah penelitian sel telah dilakukan jauh
sebelum Robert Hooke mengenal istilah sel. Salah seorang pelopornya adalah Aristoteles
(322 SM). Dalam teori epigenesisnya, ia menyatakan bahwa perkembangan hewan
selalu berasal dari struktur yang sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks.
Ukuran
sel sangat bervariasi . Sel terkecil adalah sel bakteri mikoplasma yang diameternya sekitar 0,1
mikron. Sel manusia memiliki diameter sekitar 20 mikron. Adapun sel terbesar
adalah sel saraf pada leher jerapah yang panjangnya mencapai 3 m. Karena ukuran
sel umumnya sangat kecil maka untuk mempelajarinya harus dengan dibantu dengan
mikroskop, bahkan kalau perlu dengan mikroskop elektron.
.SEL HEWAN.
Sel hewan adalah nama umum
untuk sel
eukariotik yang menyusun jaringan
hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena
mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada.
Karena tidak memiliki dinding sel yang
keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel
manusia adalah salah satu jenis sel hewan.
Sel
hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya
tersusun atas protoplasma. Protoplasma merupakan substansi dasar kehidupan
dalam sel. Protoplasma sel hewan hanya dilindungi oleh membran tipis yang tidak
kuat. Ada
beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok
yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan
pelikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria.
Protoplasma sel tersusun atas tiga bagian utama, yaitu :
- Selaput plasma (membran sel, membran plasma atu juga disebut plasmalema) .
- Inti sel (Nukleus).
- Sitoplasma dan organel sel.
1.
Membran Sel
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian yang
sangat penting dari sel. Tanpa membran sel, sebuah sel tidak mungkin
melangsungkan kehidupannya.
Membran sel berfungsi sebagai pelindung sel, pengatur
transportasi molekul dan reseptor atau penerima rangsangan dari luar sel.
Membran sel pada hewan maupun tumbuhan, umumnya
terdiri atas tiga lapis yang berstruktur protein – lemak – protein. Ketiga
lapisan ini secara bersama – sama disebut lipoprotein.
Transport molekul – molekul bahan dari luar sel atau dari dalam membran sel
berlangsung secara difusi, osmosis, atau transpor aktif.
2.
Inti Sel
Inti sel berisi
butir – butir kromatin yang dihubungkan oleh benang kromatin yang sangat halus
membentuk gulungan benang –benang yang mengandung bahan genetik, yaitu untaian molekul DNA.
Didalam inti terdapat struktur bulat yang lebih padat
dan tidak dibatasi oleh membran. Struktur ini disebut anak inti ( nukleolus ). Nukleolus dibutuhkan untuk
membentuk molekul RNA.
Inti sel juga mengandung cairan inti ( nukleoplasma )
yang tersusun atas molekul asam inti ( DNA / RNA ) , protein inti dan benang –
benang kromatin.
Inti sel berfungsi untuk mengatur ( mengontrol ) seluruh aktivitas sel
dan pewarisan faktor keturunan. Sedangkan anak inti berfungsi untuk mensintesis
berbagai macam molekul RNA, Khususnya pembentukan RNA ( RNA ribosom ).
Bentuk dan penampilan inti sel yang sedang membelah
sangat berbeda dengan inti sel yang tidak ditemukan membran inti dan butir –
butir komatin, akan tetapi ditemukan struktur baru seperti benang atau batang
yang disebut kromosom. Kromosom
berasal dari benang –benang kromatin yang digulung lebih padat dari butir
kromatin, sehingga pada kromosom juga terdapat bahan genetik ( DNA ). DNA dibutuhkan sebagai sandi ( kode
) untuk pembentukan protein dalam sitoplasma.
3.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan
bagian sel yang hidup yang terdapat di luar inti sel . Sebagian besar
aktivitas sel , seperti metabolisme, gerakan dan biosintesis berlangsung di
dalam sitoplasma. Oleh karena itu, di dalam
sitoplasma terdapat berbagai perlengkapan sel yang disebut organel. Di dalam sitoplasma terdapat
juga pigmen dan cadangan bahan makanan berupa pati, lemak, tepung, dan
glikogen.
Organel –
organel yang terdapat di dalam sitoplasma adalah sebagai berikut :
- Mitokondria
Mitokondri berasal dari kata mitos dan chondrion. Mitos
artinya benang, dan chondrion artinya butir. Mitokondri tampak seperti benang –
benang halus atau butir – butir yang tersebar dalam sitoplasma. Jumlah
mitokondria dalam satu sel dapat mencapai 800 buah. Mitokondria memiliki ketebalan
sekitar 0,35 – 0,75 mikron.
Mitokondria berfungsi sebagai pusat respirasi sel dan
penghasil energi terbesar di dalam sel, sehingga merupakan sumber energi untuk
sel. Dengan demikian, mitokondria disebut juga sebagai power house dari sel.
- Reticulum Endoplasma ( RE )
Retikulum Endoplasma merupakan saluran yang berkelok – kelok
sebagai penghubung antara membran sel dan membran inti.
Reticulum Endoplasma di bagi menjadi dua berdasarkan ada dan
tidaknya ribosom yang menempel, yaitu :
®
Retikulum Endoplasma kasar , yaitu reticulum
endoplasma yang mengandung atau menempel ribosom dengan jarak tertentu.
Fungsinya untuk menampung protein yang dibuat oleh ribosom.
®
Retikulum Endoplasma halus, yaitu reticulum
endoplasma yang tidak mengandung ribosom. Fungsinya untuk mensintesis molekul –
molekul lemak, fosfolipid, dan steroid.
- Ribosom
Ribosom
berbentuk sebagai butiran – butiran yang terdapat bebas dalam sitoplasma atau
menempel pada reticulum endoplasma. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis
protein dalam sel.
- Badan golgi / Komplek Golgi
Badan
Golgi pertama kali ditemukan di dalam sel saraf oleh seorang sarjana bangsa
Italia, Camilo Golgi pada tahun 1898.
Badan Golgi terdiri dari kantung – kantung pipih yang disebut sisterna. Sisterna ini bertumpuk dalam 4
– 8 lapisan. Fungsi Komplek Golgi adalah sebagai alat pengeluaran (sekresi)
protein dan lender, sehingga disebut juga organel sekresi. Komplek Golgi pada
tumbuhan disebut diktiosom.
- Lisosom
Lisosom merupakan organel sel bermembran
yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel ini berisi enzim hidrolitik,
misalnya lipase dan protease Organel ini berfungsi dalam proses pencernaan
intraseluler. Lisosom banyak ditemukan pada fagosit atau sel –sel yang
berfungang masuk ke dalam jarring masuk kedalam jaringan tubuh.
- Peroksisom
Peroksisom merupakan suatu organel yang mirip dengan lisosom
tetapi biasanya berukuran lebih kecil, mengandung banyak enzim dengan
metabolisme H2O2. Salah satu contohnya adalah enzim
katalase.
- Sitokeleton
Sitokeleton merupakan rangkaian benang – benang yang tersusun
atas silium dan flagellum, berfungsi sebagai penyokong sel dan mempertahankan
bentuk sel.
Benang penyusun sitokeleton dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu :
§
Mikrofilamen
( merupakan benag yang tipis, sering disebut juga filament aktin )
§
Mikrotubul
( merupakan benang yang paling tebal )
§
Filamen
antara ( merupakan benang yang berukuran di antara mikrofilamen dan mikrotubul
)
- Sentriol
Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya
ditemukan pada sel hewan. Organel ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang dan
letaknya dekat membrane inti dalam posisi tegak lurus antar keduanya. Organel
ini akan memisah satu sama lain untuk membentuk gelendong pembelahan pada saat
terjadi pembelahan sel. Sentriol berfungsi pada saat terjadinya pembelahan sel
yaitu pada pergerakan kromosom dan kromatin.
.SEL TUMBUHAN.
Sel tumbuhan
mempunyai struktur membran sel, inti sel, dan organel – organel sel yang tidak
jauh berbeda dengan sel hewan, hanya saja pada sel hewan tidak ditemukan lisosom
dan sentriol. Akan tetapi, sel tumbuhan memiliki dinding sel, dan vakuola. Selain itu
sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat di dalam sel hewan, fungi,
maupun prokariota seperti bakteri dan ganggang hijau-biru, yaitu plastida.
1. Dinding Sel
Bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding
sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan, sehingga sel tumbuhan bersifat kokoh dan
kaku atau tidak lentur seperti sel hewan.
Dinding sel tumbuhan banyak tersusun atas selulosa, suatu
polisakarida yang terdiri atas polimer glukan (polimer glukosa). Dinding sel
tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah
kehilangan air secara berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan
tumbuhan dapat berdiri tegak melawan gravitasi
bumi.
Dinding
yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah
mengalami penebalan, berubah menjadi dinding skunder. Dinding primer sel
merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat
kuat daya regangnya. Dinding sel skunder dimiliki oleh sel-sel dewasa. Dinding
skunder memiliki kandungan selulosa lebih banyak berkisar 41-45%.
Beberapa senyawa
penyusun dinding sel, antara lain:
Hemiselulosa merupakan
polisakarida yang tersusun atas glukosa, xilosa, manosa dan asam glukoronat. Di
dalam dinding sel, hemiselulosa berfungsi sebagai perekat antar mikrofibril
selulosa.
a)
Pektin
Pektin merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam
galakturonat.
Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang dewasa dan
berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan.
Kutin merupakan suatu selubung atau lapisan pada
permukaan atas daun atau batang dan berfungsi untuk mencegah dehidrasi akibat
penguapan dan melindungi kerusakan sel akibat patogen dari luar.
Di dalam dinding sel ditemukan dalam jumlah yang
sedikit.
Plastida
merupakan organel pada sel tumbuhan yang berbentuk bulat, oval, dan cakram. Plastida
dibedakan menjadi leukoplas, kromoplas dan kloroplas, dimana ketiganya
merupakan perkembangan dari proplastida (plastida muda).
§
Leukoplas, yaitu plastida yang tidak mengandung
pigmen, berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau sebagai gudang. Berdasarkan
bahan yang dikandungnya, leukoplas dibedakan menjadi :
-
Amiloplas, ( bila bahan yang
disimpan di dalamnya berupa tepung atau amilum )
-
Elaioplas, ( bila bahan yang
disimpan di dalamnya berupa minyak )
-
Aleuroplas, ( bila bahan yang
disimpsn di dalamnya berupa protein )
§
Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen
selain pigmen fotosintesis, seperti xantofil dan kroten. Kromoplas banyak
terdapat pada bagian bunga, buah, dan batang.
§
Kloroplas,
yaitu plastida yang mengandung pigmen fotosintesis ( klorofil ), sehingga
tumbuhan digolongkan sebagai produsen karena kemampuannya menghasilkan makanan
sendiri. Organel ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan atau organisme autorof
uniseluler. Lebar rata-rata kloroplas adalah 2 - 4 mikrometer dan panjangnya
antara 5-10 mikrometer. jumlah kloroplas juga tergantung dari spesiesnya,
misalnya Ricinus comunis dapat mencapai 400.000 kloroplas per mm2 luas daun. Kloroplas
juga terbungkus oleh dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam di
antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membrane, jika diurutkan
dari luar ke dalam, bagian-bagian pembangun kloroplas adalah membran luar,
ruang antimembran, membran dalam, dan stroma yang di dalamnya terdapat
tilakoid. Tilakoid merupakan hasil penjuluran-penjuluran membran dalam
kloroplas ke arah stroma. pada kloroplas yang telah dewasa, tilakoidnya
terlepas dari membran dalam. Berdasarkan bentuknya, tilakoid kecil (grana). Tilakoid besar, tilakoid stoma (tilakoid antar
grana).
Vakuola sentral merupakan organel bermembran sel, berukuran
besar yaitu hampir setengah dari volume sel. Fungsi organel ini adalah sebagai
tempat menyimpan air dan cadangan makanan pada sel tumbuhan. Pada organisme
bersel satu seperti paramaecium dan Amoeba. juga ditemukan adanya organel ini.
Vakuola pada organisme ini dinamakan vakuola
kontraktil dan vakuola makanan dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan
dengan vakuola yang terdapat pada sel tumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN TANGGAPAN ATAU PERTANYAAN UNTUK TULISAN INI.