Jumat, 27 Januari 2012

LAPORAN, PROPOSAL DAN KARYA ILMIAH


Laporan
1.1Pengertian laporan

        Laporan adalah penyampaian informasi dari sebuah kegiatan yang telah dilaksanakan.


Menurut cara penyampaiannya, laporan dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.   Laporan lisan
2.   Laporan tertulis



Menurut waktunya, laporan dibedakan menjadi 5, yaitu :
1.      Laporan harian
2.      Laporan mingguan
3.      Laporan bulanan
4.      laporan tahunan
5.      Laporan lima tahunan (digunakan untuk instansi)


Menurut isi, laporan dibedakan menjadi 6, yaitu :
1.      Laporan kegiatan
2.      Laporan keadaan / peristiwa
3.      Laporan hasil perjalanan
4.      Laporan hasil rapat
5.      Laporan hasil seminar
6.      Laporan penelitian



1.2Struktur Penulisan Laporan

Pendahuluan
                 -Dasar pemikiran/Latar belakang
                 -Landasan kegiatan
                 -Tujuan kegiatan
                 -Sasaran kegiatan

Isi
                 -Nama kegiatan
                 -Tema kegiatan
                 -Waktu dan Tempat
                 -Kepanitiaan
                 -Anggaran biaya
Penutup
                 -penutup


1.3Tujuan Laporan
Tujuan pembuatan laporan adalah untuk memberi informasi tentang suatu hasil pengamatan atau kegiatan yang sudah berlangsung. Selain itu laporan juga bertujuan untuk member kesimpulan, mejelaskan fakta – fakta, mengamati suatu kegiatan, dll



Proposal

2.1   Pengertian Proposal
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal :
a)      Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
b)      Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
c)      Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.

2.2 Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;
2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya;
3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
Selain itu ada juga empat jenis proposal penelitian, antara lain :
1.      Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.
Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
2.      Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
3.      Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
4.      Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

2.3   Tujuan Proposal
           Tujuan dari pembuatan proposal biasanya untuk mejabarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan juga proposal merupakan suatu dokumentasi hasil penelitian.


Karya Ilmiah

3.1 Pengertian arya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
3.2 Syarat dan Manfaat Pembuatan Karya Ilmiah
Syarat karya ilmiah :
*      penulisannya berdasarkan hasil penelitian
*      Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta
*      Karangan mengandung masalah yang  sedang dicarikan pemecahannya
*      Baik dalam penyajian maupun dalam  pemecahan masalah digunakan metode  tertentu
*      Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur  dan cermat
*      Bahasa yang digunakan hendaklah benar,  jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak  terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk  salah tafsir

Manfaat menulis karya ilmiah :
*      Melatih berpikir  tertib dan teratur karena menulis ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu, metode dan teknik, aturan / kaidah standar, disajikan teratur, runtun dan tertib.
*      Menulis ilmiah memerlukan literatur, buku-buku ilmiah, kamus, ensiklopedia yang disusun tertib.
*      Oleh sebab pada hakikatnya sebuah karangan ilmiah ialah laporan tentang kebenaran yand diperoleh dari hasil penelitian di lapangan.
*      Karena dalam karya ilmiah ada organ yang disebut bab pembahasan yang berfungsi menganalisis, memecahkan dan menjawab setiap permasalahan sampai tuntas hingga ditemukannya jawaban berupa karya ilmiah.
*      Karena dalam karya ilmiah ada organ yang disebut bab pembahasan yang berfungsi menganalisis, memecahkan dan menjawab setiap permasalahan sampai tuntas hingga ditemukannya jawaban berupa karya ilmiah.
*      Bahasa komunikatif ilmiah memiliki syarat :
-         harus jelas = harus bermakna tunggal tidak boleh ambigu,
-         penempatan gatra (unsur fungsional dalam kalimat) harus lengkap dan dan tepat,
-         diksi atau pilihan kata harus tepat.

3.3 Struktur Penulisan
Struktur penulisan karya ilmiah, yaitu :
a.       Pendahuluan
b.      Isi
c.       Penutup

Sistematika semacam ini dapat dikembangkan sebagai berikut :
BAB I     : Pendahuluan
A.  Latar Belakang Masalah
B.  Rumusan Masalah
C.  Pemecahan Masalah
D.  Kerangka Berfikir
E.   Tujuan Penulisan
F.   Manfaat
BAB II     : Landasan Teori
BAB III    : Penutup
A.  Kesimpulan
B.  Saran – saran
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERIKAN TANGGAPAN ATAU PERTANYAAN UNTUK TULISAN INI.