Jumat, 07 Januari 2011

CATATAN KAKI (FOOTNOTE)

CATATAN KAKI


*         Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.

*         Pemakaian
Catatan kaki dipergunakan sebagai :
a.    Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
b.    Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c.    Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d.    Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

*         Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.

*         Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.

Contoh :
Peranan. dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas kaum wanita. Sehubungan dengan, hal itu, Margaret Mead (1935) berdasarkan penelitiannya di beberapa masyarakat di Papua Nuguini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata-mata berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja, melainkan berhubungan erat dengan kondisi sosial-budaya lingkungannya. 1
Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies (New York : The American Library, 1950), pp.
Karena kondisi sosial budaya, mungkin berubah dan berkembang, maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah bertukar atau bergeser.

Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris.  Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab.

*         Unsur – Unsur Catatan Kaki
v   Untuk Buku
a)        Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.).
b)        Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.
c)        Nama atau nomor seri, kalau ada.
d)        Data publikasi :
§  Jumlah jilid, kalau ada
§  Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
§  Nama penerbit, diikuti koma di antara.
§  Tahun penerbitan. tanda kurung
e)        Nomor jilid kalau perlu.
f)         Nomor halaman diikuti titik (.)

v   Untuk artikel dalam Majalah/Berkala
a)        Nama pengarang.
b)        Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”).
c)        Nama majalah, digarisbawahi.
d)        Nomor majalah jika ada.
e)        Tanggal penerbitan.
f)         Nomor halaman.

*         Contoh – Contoh
(perhatikan spasi)

2John Dewey, How We Think (Chicago: Henry Regnery Company, 1974), p. 75.
3BP3K, Strategi Pengembangan Kekuaran Penalaran (Jakarta : Departemen P dan K, 1979), pp. 81 - 95.
4Ibid., p. 15.
5John Dewey, op.cit., p. 18.
6John Dewy, loc.cit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERIKAN TANGGAPAN ATAU PERTANYAAN UNTUK TULISAN INI.